Hepatitis merupakan penyakit yang menyerang hati dan dapat disebabkan oleh berbagai virus, salah satunya adalah Hepatitis A, B, C, D, dan E. Meski memiliki gejala yang mirip, namun ada perbedaan yang cukup signifikan antara kelima jenis Hepatitis tersebut.
Hepatitis A disebabkan oleh virus Hepatitis A dan biasanya menular melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi mual, muntah, kelelahan, dan kuning pada kulit dan mata. Hepatitis B dan C lebih serius karena bisa menjadi kronis dan menyebabkan kerusakan hati yang parah. Hepatitis B ditularkan melalui darah, seks, atau ibu ke bayi saat persalinan, sedangkan Hepatitis C umumnya ditularkan melalui darah.
Hepatitis D hanya bisa terjadi pada orang yang sudah terinfeksi Hepatitis B, sehingga disebut juga sebagai superinfeksi. Sementara itu, Hepatitis E umumnya menyebar melalui air yang terkontaminasi. Meski gejalanya mirip dengan Hepatitis A, namun Hepatitis E cenderung lebih berat pada wanita hamil.
Menurut dr. Andri, seorang ahli penyakit dalam, penanganan Hepatitis tergantung pada jenis virus yang menyebabkannya. “Untuk Hepatitis A, biasanya akan sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Namun, Hepatitis B dan C memerlukan pengobatan antiviral untuk mencegah kerusakan hati yang lebih lanjut. Sedangkan untuk Hepatitis D, pengobatan yang diberikan juga ditujukan untuk Hepatitis B yang mendasarinya. Untuk Hepatitis E, biasanya akan sembuh dengan istirahat dan pola makan sehat,” jelas dr. Andri.
Penting untuk mencegah penularan Hepatitis dengan cara melakukan vaksinasi untuk Hepatitis A dan B, serta menghindari perilaku berisiko seperti berbagi jarum suntik atau berhubungan seks tanpa kondom. Jika sudah terinfeksi, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.
Dengan memahami perbedaan antara Hepatitis A, B, C, D, dan E serta cara penanganannya, diharapkan dapat membantu masyarakat lebih waspada dan mengurangi risiko penularan penyakit ini. Jadi, jangan anggap remeh Hepatitis, ya!