Pelayanan gizi yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam menangani masalah gizi di Indonesia. Menurut data Kementerian Kesehatan, angka kekurangan gizi di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di kalangan anak-anak. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang konkret dan efektif dalam memberikan pelayanan gizi kepada masyarakat.
Menurut dr. Sri Kusmiati, seorang ahli gizi yang juga merupakan Ketua Ikatan Ahli Gizi Indonesia (IAGI), pelayanan gizi yang efektif haruslah komprehensif dan berkelanjutan. “Pelayanan gizi tidak hanya sebatas memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, tetapi juga harus melibatkan pendekatan edukasi dan pemantauan secara terus-menerus,” ujarnya.
Salah satu program pelayanan gizi yang efektif di Indonesia adalah Program Gizi Terpadu (PGT). Menurut Prof. dr. Tunggul Situmorang, M.Kes, seorang pakar gizi dari Universitas Indonesia, PGT telah terbukti mampu menurunkan angka kekurangan gizi di beberapa daerah di Indonesia. “PGT mengintegrasikan berbagai program gizi yang sudah ada, seperti program pemberian makanan tambahan dan suplementasi zat besi, sehingga memberikan hasil yang lebih optimal,” jelasnya.
Namun, tantangan dalam pelayanan gizi yang efektif di Indonesia masih cukup besar. Masih banyak daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh layanan kesehatan, sehingga menyebabkan tingginya angka kekurangan gizi di sana. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam meningkatkan akses terhadap pelayanan gizi yang efektif.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan gizi yang efektif, peran serta masyarakat juga sangat penting. Menurut Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc, seorang ahli gizi dari Universitas Gadjah Mada, masyarakat perlu diberdayakan untuk lebih peduli terhadap gizi dan pola makan yang sehat. “Edukasi gizi harus dilakukan secara massif kepada masyarakat, mulai dari tingkat keluarga hingga tingkat komunitas,” katanya.
Dengan adanya pelayanan gizi yang efektif, diharapkan angka kekurangan gizi di Indonesia dapat terus menurun dan kesehatan masyarakat dapat lebih terjamin. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan para ahli gizi, Indonesia dapat menjadi negara yang bebas dari masalah gizi.